DISKUSI SOSIOLOGI
“MEMAHAMI 1001 CORAK ALAM KEHIDUPAN”
DASAR PEMIKIRAN
Salah satu ciri khas dari mentalitas orang awam
ialah mengira bahwa dunia sosial itu berjalan secara natural atau alami
mengikuti gerak yang diatur oleh kekuatan-kekuatan yang
supra-manusiawi. Maka jadilah orang-orang awam ini sebagai orang yang
menjalani hidupnya secara naif tanpa kesadaran reflektif akan mau
kemana dan dibawa kemana dirinya oleh dunia lingkungan sosialnya. Jika
masyarakat tersusun dari individu-individu yang demikian, maka yang
tercipta ialah sebuah masyarakat yang bermentalitas gerombolan massa
yang tak lebih dari buih-buih zaman, yang hanyut terseret arus
kian-kemari. Masyarakat yang sedemikian tak akan memiliki pertahanan
diri yang kokoh sehingga akan dengan mudahnya dibentuk dan diarahkan
oleh kekuatan-kekuatan sosio-historis yang lebih sadar dan perkasa
dibandingkan dengan dirinya. Pada saatnya, masyarakat yang sedemikian
akan kehilangan keotentikan dirinya dalam menjalani sejarahnya sebagai
sebuah masyarakat.
Tentu, masyarakat yang sedemikian rapuh dan lembek
itu bukanlah sosok masyarakat yang kita inginkan. Masyarakat yang
sedemikian akan menjadi sebuah masyarakat yang dengan tenangnya dan
naifnya menghancurkan dirinya sendiri. Masyarakat yang sedemikian akan
menjadi masyarakat yang dengan mudahnya dibentuk sesuai dengan
keinginan kekuatan-kekuatan di luar dirinya.
Untuk mencegah semakin menguatnya masyarakat yang
demikian, maka haruslah individu-individu anggota masyarakat haruslah
diajak untuk melangkah ke taraf yang lebih tinggi dari kondisi
keawamannya saat ini. Kualitas keawaman masyarakat haruslah
ditransendensi sehingga mereka tumbuh bukan menjadi masyarakat yang
hanya menjadi bahan empuk pembentukan kekuatan-kekuatan di luar
dirinya.
Sosiologi dalam konteks ini menjadi sebuah alat
analisis yang sangat berguna. Sosiologi pertama-tama menyadarkan
manusia bahwa dunia sosial itu bukanlah sesuatu yang terbentuk dan
berjalan secara alami, secara natural, namun merupakan sesuatu yang
terbentuk secara sosio-historis. Dengan kata lain, dunia sosial itu
bukanlah sesuatu mesti diterima begitu saja karena dunia sosial
merupakan produk dan sekaligus bagian dari proses sosio-historis
tertentu.
Untuk turut menyebarluaskan kemampuan penalaran
sosiologi sebagai alat analisis itu, Komunitas Diskusi Kedai Sinau
Malang mengadakan acara Diskusi Sosiologi yang bertema besar “Memahami
1001 Corak Alam Kehidupan.”
TUJUAN
Mengembangkan kecintaan dan pemahaman akan sosiologi
sebagai alat analisis yang membantu terciptanya masyarakat yang cerdas
secara sosio-historis.
TOPIK-TOPIK DISKUSI SOSIOLOGIS
Adapun topik-topik yang akan dibicarakan ialah:
- Minggu I : Bunuh Diri
- Minggu II : Pertarungan Karakter
- Minggu III : Sosiologi Televisi
- Minggu IV : Suka Berbelanja
- Minggu V : Membunuh
- Minggu VI : Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- Minggu VII : Perilaku korup
- Minggu VIII dst: berdasarkan usulan peserta diskusi
METODE DISKUSI
Sesi Visualisasi: seorang atau lebih aktor mementaskan fragmen drama
mini tentang karakter sosiologis yang hendak diperbincangkan. Sesi ini
bertujuan untuk memberikan ilustrasi empiris mengenai topik yang sedang
diperbincangkan sehingga peserta diskusi bisa memahami realitas empiris
mana yang tengah dibicarakan.
Sesi Kajian Sosiologis: para peserta diskusi memperbincangkan topik
yang diperbicangkan dengan mendasarkan diri pada ilutrasi yang
disajikan dalam fragmen drama yang dikombinasikan dengan analisis
secara sosiologis sehingga bisa topik tersebut bisa dilihat dan
dipahami dalam konteks yang lebih luas serta dalam proses maupun
sebab-akibatnya yang menyertainya. Di sini, diskusi lebih mengarah pada
pengayaan ketimbang pada penentuan analisis yang benar.
Sesi Ide Konstruktif: pada sesi ini, para peserta diskusi baru boleh
mengajukan gagasan-gagasannya mengenai apa yang harus dilakukan
terhadap fenomena atau topik sosiologis yang sedang diperbincangkan dan
bagaimana caranya. Sekali lagi, di sini sifatnya lebih pada pengayaan.
FASILITATOR
- Eko P. Darmawan (penulis buku Agama Itu Bukan Candu, Lenin Dan Revolusi Bolshevik 1917 dll)
- Achmad Santoso (penulis dan penterjemah: buku Perang Jawa, Manusia dan Adi Manusia, Counterpleasure dll)
WAKTU
Setiap hari Rabu, pukul 19.00-selesai.
TEMPAT
Kedai Buku Sinau Malang: Jl. Bogor Atas, no. 1C Malang 65113
No comments:
Post a Comment