Thursday, 9 March 2006

Diantara Teman-Temanku Aku Berada Diantaramu Dan Teman-Temanku Berada Diantara Aku; TAPI, BERADA DIANTARA MANAKAH AKU DAN TEMAN-TEMANKU HINGGA KAMU TIDAK TAHU DIMANA KEBERADAANKU DAN TEMAN-TEMANKU YANG BERADA DIANTARA AKU DAN TEMAN-TEMANKU BERADA DIANTARANYA


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--Sebenarnya, Judul Tersebut Tidaklah
Terlalu Penting Untuk Dibaca; Sebab Pada Dasarnya, Saya Pun Sedang
Kesulitan Mencari Judul Apa Yang Tepat, Malah Yang Datang Judul Yang
Sebenarnya Kurang Tepat, Tapi Mengasyikkan
--

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------



"Apakah engkau mendengarkan aku?"



Perlahan, aku merasa ada seseorang yang memasuki aku. Dari gelagatnya,
sekarang ini, aku seakan membaca bahwa seseorang itu sedang mencari
sesuatu. Tapi, aku pikir itu tidak mungkin. Sebab, seringkali aku
melihat seseorang itu memasuki aku. Dan, biasanya, seseorang itu hanya
memasuki aku untuk melempar buku atau rebahan di atas kasur sembari
mendengarkan 'The Doors' atau album 'An American Prayer'-nya James
Douglas Morrison. Setelahnya, seseorang itu lalu mematikan lampu.
Demikianlah, seseorang itu seperti melakukan rutinitas memasuki aku.
Hingga,



aku merasa seseorang itu bukan mencari sesuatu. Seseorang itu, rasanya
hendak menanyakan sesuatu. Kadang, aku mencoba memasang telinga tajam
mendengar. Namun, mengapa tak satu patah kata pun yang dapat aku
dengar; padahal kalau aku melihat bibir seseorang itu bergerak-gerak
kencang. Pastilah seseorang itu, bukan sedang sekarat
meregang--setidaknya itu dugaan aku yang positif. Sebab, bila aku
menduga negasinya, maka aku hanya menyimpulkan bahwa seseorang itu
sedang mencoba menarik perhatian aku. Dan, memang, aku pun pernah
berpikiran seperti itu. Tapi, pikiran itu runtuh dengan sendirinya,
sebab seseorang itu memang tidak sedang menarik perhatian aku. Jika
seseorang itu memang ingin menarik perhatian aku, seseorang itu tidak
perlu melakukan hal itu berulang kali; idealnya, cuma beberapa kali;
tidak menjadikan rutinitas. Nah, karena rutinitas itulah maka aku
menggugurkan pikiran negasi itu. Aku merasa seseorang tidak sedang
memikat perhatian aku. Aku merasa seseorang itu sedang mencari sesuatu
atau, hendak menanyakan sesuatu. Entahlah, aku tidak tahu apa bedanya
mencari sesuatu dengan menanyakan sesuatu. Pfuh, memang seseorang itu
tampaknya sedang 'bersesuatu' kepada aku.



"Hei, ada apaan sih?" Sekali waktu, aku mencoba menanggapi seseorang
yang sedang 'bersesuatu' itu. Dan, karena percobaan pertama itulah, aku
pun menjadi berulang kali mengucapkannya. Kadang menggunakan huruf
kapital semua, kadang huruf tak-kapital semua, kadang berhuruf campuran
antara kapital dan tak-kapital, bahkan kadang juga aku mengucapkannya
tanpa menggunakan huruf. Tapi, setelah beragam macam cara rupa telah
aku upayakan, seseorang itu tampaknya tak memberi tanggapan seperti
yang aku inginkan. Entahlah..., apa yang salah; aku tidak tahu. Apakah
itu karena aku berkeinginan, atau karena apa. Mengapa aku begitu sulit
untuk, ya mungkin semacam mendengar seseorang itu; atau memang
seseorang itu juga seakan begitu sulit untuk, ya mungkin semacam
mendengar juga, mendengar aku; padahal,



ketika 'An American Prayer'-nya James Douglas Morrison atau album
lainnya 'The Doors', kami, maksud aku, aku dan seseorang itu bisa
tertidur bareng, bahkan terbengong, terdiam. Kehilangan beban.



[Tulisan ini saya buat dan saya pertanggung-jawabkan semampu saya. Maaf, kalau tidak memuaskan. --David Tobing--]














No comments:

Post a Comment