Dan
biarkan burung-burung terbang ke atas awan
sehingga terang hari ini dijadikan kisah
sebab hari ini adalah pembebasan.
Dan
biarkan kelopak bunga mekar
ketika matahari masih jauh
ketika embun jatuh pada tangkai padi
pada rumput dan angin yang menyisakan
lagu semalam.
Dan
air telaga biarkan tetap tenang diselimuti kabut
tetapkan kesunyian pada batu-batu-lumut-dan ikan
yang berenang sampai hadirnya kehangatan.
Dan
bukan untuk menolak akan hadirnya pagi
kicau burung-lenguh lembu-dan kecipak air di sumur
biarkan semuanya terjadi sampai menjadi lukisan
menjadi prosa menjadi drama atau syair para pecinta.
Dan
jika berangkat tetap tatap puncak gunung sejenak
lalu biarkan sukmamu berdiri diatasnya
dan lambaikan tanganmu jika melihat dirimu memandang
karena puncak gunung adalah kebebasan yang merenung.
Dan
perjalanan ini adalah kisah.
Dan
semua kisah dapat kau jadikan cerita
seperti telaga yang berair tenang di bawah bulan tengah malam
sembari menikmati datangnya perpisahan.
2003
Subuh Ketika Hujan
malam mengunyah hujan
air mata moyangku yang hilang
semua diam
(batu, pohonan, tikungan jalan)
berlomba menerjemahkannya;
" siapa yang bertamu malam-malam begini ? "
di pintu tak ketemu ketukan
sandal dan sepatu masih utuh
kecuali jam
lepas menitnya
di selokan
cahaya lampu dibagi seribu
2004
Sihir Hujan
Ia adalah hujan
naik ke hutan
naik ke awan
naik ke awang-awang
geram
memaki-maki ikatan
naik kepala anak-anak
kepak kecubung gunung
guntur rebah
hujan nelangsa
awan naik ke bulan
naik ke puncak
karena angin naik
karena awan naik
kepala anjing guling-guling
geram
menekan
narik kematian
narik kehidupan
narik kekuatan
narik kemana awan
narik kemana angin
narik kemana alam
menginjak kemana arah
hujan naik
ke hutan naik
ke bulan naik
ke awang-awang
geram
menerkam
memakan
nasib
2003
Syukur
gerimis senja
diterima bunga-bunga rumput
sebagai irama untuk merekah
meski tak ada sorga
batang dan daunnya basah
oleh air mata
2004
untuk kian nafas
selama adalah
hasrat
teluk ku
untuk
k
a
u
untuk ku utak ku usak
ketika akan natap
pakuncak
kikuk
kam mak
kam mak kam
mak kam mak kam
mak kam mak kam mak
kam mak kam mak kam mak
kam mak kam mak kam mak kam
menyepi isak kekasih
hendak kembali
ikat terekat
tali injak
kembali injak
kepada Allah hendak
kehendak
kikuk
kam mak
kam mak kam
mak kam mak kam
mak kam mak kam mak
kam mak kam mak kam mak
kam mak kam mak kam mak kam
meniti ikat terekat tetapi
isak kembali ialah hampa
ajak kau ucap
pakuncak
kikuk
kam mak
kam mak kam
menanti
2004
Angin
Angin nampak ke puncak kelana
Awan naik ke puncak kelapa
Api ikut terangnya
Asal angin tanpa awan
nyala api isi indahnya
Asal laut tanpa arus
sungai ikut tenangnya
Apakah hanyut tiap perahu untuk ke sana
Apabila air resap
Peras sampai injak kaki indah kebas
Sehingga angin naik ke puncaknya atas
Sehingga awan naik ke puncaknya angin
Nyala api ikuti iramanya
2002
Maut
ke dalam malam
maut tiba-tiba ada
asing
gelap
purnama angkuh
hitam
maut tampak kembara
Adam
Musa apalagi
Isa
aku usung gelap purnama
aku usap pekat telaga
aku urut tiap pahala
apa ada apa adanya
apa-apa ada atas-Nya
2003
Tiang Goyang
Kelak
ketika arah hidup pada asing
gerak kaki ini injak kapada apa
angin ngelunjak kuat
tengah hidup paham macam-macam manusia
Ajal liat tetap
pantat tetap pantat tak kurang
gaib bisa ajal
lantas siapa ada arah hidup
Percuma aku ulang gaya
atau utus sajak
kalau usiaku usang
Giat terkadang
geram mencari
ibarat tiang goyang-goyang
Gaib
bawa aku
unjuk kaki ini ikut telunjuk-Kau
2005
Airmata Hujan
Dengan nama Allah
hati ini
Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun
Nusantara alas sajadah hitam
maka Ahad-Djulkoidah hari itu
ujian nilai iman
nama atas seluruh hidup
pada airmata adalah hujan
Nangroe Aceh Darussalam
menampung gempa
arus samudera amuk
kabar ratap penuh hari-hari insan-Nya
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Ribuan nyawa
air rengut teriak
karam manusia
akbar riwayat tegak kepada abad
Dengan nama Allah
hanyutlah hati
Isyarat terangkat
tumpah hikmah hidup
pada akhir riwayat tertangkap
Peluk kembali insan-Nya
atas segala akan nikmat tanah hujan
nama Aceh
hidup pada Allah
10 Januari 2005
WILDAN
No comments:
Post a Comment