Tuesday, 16 January 2007

resep #6

Rating:★★★★
Category:Other
Baca selagi hangat.

Dan mulailah pekerjaan membaca. Jarimu diatas cangkir, jika berbayang maka tak ada racun dalam kopimu, sebaliknya, berhati-hatilah. Ada seorang pendengki sedang mengincarmu. Mungkin disebabkan hal-hal yang teramat sepele, seperti membelakangi mereka, lupa membasuh tahi dalam toilet umum, meludah di depan mereka dengan sengaja karena ingin meludah tanpa maksud menyinggung siapapun namun itu tabu dan menyinggung banyak orang yang mudah sekali tersinggung, marah, dan lepas kendali atau tergelak ringan dengan tidak sengaja ketika menatap headline berita harian yang lucu keterlaluan mendekati mistik. Disaat yang sama mistik seperti itu dialami dan terceritakan kembali menjadi tertib sosial.

Kau berada dalam sebuah kedai kopi.
Setiap orang seperti menatapmu dan dipenuhi ingin tahu.
Kau tak hendak beranjak dan tak mau tahu.

Dingin.
Kau berhasil membaca suasana.
Kopimu terasa begitu panas dalam saat seperti ini dan menjadi teman paling setia untuk menutupi salah tingkah.
Perlahan dingin mencair. Tapi tak jadi basah.
Kopimu pahit.
Jarimu membayang kental.
Semua menjadi biasa saja.
Suasana mistik gagal tercipta.
Kau tak percaya.
Sampai cerita ini terceritakan dan kau selalu berusaha melihat jarimu setiap menyentuh cangkir kopi.
Mencari jejaknya yang tak pernah hilang dalam secangkir kopi.

Apa yang larut?

widhy | sinau

No comments:

Post a Comment