Monday, 3 April 2006

Nanti, Nanti, Nanti



Nanti, jika kita bertemu, aku kenalkan kau pada dua temanku.



Jhon Lennon : Imagine there's no heaven



Jim Morrison : I'm a spy in the house of love



Nanti, jika kita bertemu,



aku sudah lama tak bertemu dua temanku ini. Kabarnya, mereka sedang berlibur, entah dimana. Tak ada yang tahu.



Sekali waktu, ketika aku sedang tertidur, mereka datang. Tapi, begitu
aku bangun menyambut, mereka pun hilang. Tak sempatlah aku bicara.
Mereka pun serupa. Sama.



Kadang, tengah malam, dalam kamar, aku merasa mendengar langkah kedua
temanku ini. Aku diam saja menunggu; sebab aku pikir mereka pasti
hilang bila aku membuka pintu. Tapi, makin lama, bukan suara langkah
kaki menjelas, malah jadi tak terdengar. Sama sekali hening.



Nanti, jika kita bertemu, aku pasti tak bisa mengenalkan kau pada dua temanku.



[Tulisan ini agak susah dipertanggungjawabkan. Cukuplah dibaca saja. Adn, ajgnna kyabna ayann. OK! --David Tobing--]






1 comment:

  1. keluarga dekat: buat lennon dan morisson di pigura kusam yang dipindah sepi ke dalam kamar yang paling pribadi di sebuah rumah yang digusur kemarin sore

    dari jalan lusuh itu: ada gambar yang jadi muram ketika ditanya kabar tentang tetangga
    yang begitu penting berdiam di dalam pigura

    di jalan lusuh itu: kecemasan jadi janji yang tiba-tiba datang tepat di tepi pigura enggan bersalaman dengan keluarga dekat

    ke jalanan lusuh itu: kepercayaan kembali hadir kekuningan di lembaran foto yang terserak di serambi rumah sanak kerabat seusai pindahan

    pada jalan lusuh itu: masa depan dipinggirkan ke belantara kota yang pintunya bukan untuk diketuk

    widhy |sinau (tidak bertanggung jawab kalau jadi bingung atau hamil)

    ReplyDelete