
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |
Apa yang lebih teror dibandingkan akhir hidup.
Konon, agama ada karena ada fana. Juga surga dan neraka. Kebaikan dan keburukan. Nasihat dan kesabaran. Semua ada karena kesementaraan. Dalam kesementaraan orang terkadang memiliki harapan: ada perubahan. Bahkan Tuhanpun hadir karena ketidakkekalan yang ia pertontonkan. Sehingga harapan tentang Tuhanpun sebenarnya keinginan akan perubahan. Dan Tuhan tidak hadir disaat kemapanan bergeming. Tuhan tidak hadir dalam sebuah titik. Dalam diam. Ia berlari seperti kita mengira pohon-pohon bergerak ketika kendaraan kita menunjukkan angka diatas 100 km per jam. Mengira akhir hidup adalah titik, sama saja mengekalkan hidup, dan menyudahi Tuhan.
Sedangkan Tuhan saya pikir, menyukai koma, karena itu Ia ada. Dalam sebuah koma dan ruang yang fana.
widhy | sinau
No comments:
Post a Comment