Saturday, 1 March 2008

Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar, Tanpa Mengesampingkan Bahasa Ibu

Kemunculan bahasa seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang terdekatnya terutama Ibu. Dalam realisasinya Bahasa Ibu berupa berbagai macam bahasa, bergantung pada latar belakang budaya tempat anak berkembang. Anak yang dibesarkan dalam budaya "Jaseng" Jawa Serang dengan keseharian menggunakan bahasa Jawa Serang, anak tersebut mempunyai Bahasa Ibu bahasa Jawa Serang.
Bahasa Ibu yang Nyaris Punah
    Kalau kita perhatikan, saat ini banyak terjadi pernikahan antar suku yang bahasa daerahnya berlainan. Sehingga mereka menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi setiap hari. Ketika anak tersebut mulai bersosialisasi dengan dunia luar justru memperoleh bahasa daerah. Hal ini diperparah oleh sikap sebagian orang tua yang melarang anak-anaknya untuk memperoleh bahasa daerah dari lingkungannya karena mereka beranggapan bahwa bahasa yang digunakan anaknya cenderung tidak sopan.
Adanya muatan lokal di sekolah pun materinya justru hapalan tentang hal-hal yang tidak mendukung komunikasi dengan bahasa tersebut. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka bahasa daerah nyaris punah. Banyak kacang yang lupa akan kulitnya, banyak anak daerah yang enggan menggunakan bahasa aslinya. Terutama dalam kalangan remaja yang lebih bangga menggunakan bahasa gaul agar tampak lebih modern. Pada dasarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah situasional dan fleksibel. Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Oleh karena itu, sebaiknya keduanya digunakan secara proporsional.
Pelestarian Bahasa Ibu
    Menurut Crystal (1997), setidaknya terdapat lima tujuan dari pelestarian Bahasa Ibu antara lain: 1. Mewujudkan diversitas budaya; 2. Memelihara identitas etnis; 3. Memungkinkan adaptabilitas sosial; 4. Secara psikis menambah rasa aman bagi anak; dan 5. Meningkatkan kepekaan linguistik.

Kelima tujuan di atas berdasarkan atas kesepakatan kelompok-kelompok etnis yang berhimpun dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Dirjen UNESCO, Koichiro Matsuura bahwa Bahasa Ibu sangat penting dilestarikan di Indonesia. Sebab dari 6000 Bahasa Ibu di dunia, 700 diantaranya berada di Indonesia dan tersebar di berbagai pelosok daerah. Inilah latar belakang UNESCO menetapkan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional setiap tanggal 21 Februari.

Wah… ternyata Indonesia selain kaya sumber daya alam, kaya budaya juga kaya bahasa.

Ayo… Lestarikan Bahasa Ibu …

Nama lengkap: Nita Nurhayati
Nama Pena   : Nh Sastria Aulia
Alamat          : Komplek Taman Ciruas Permai
                      Blok G 7 No. 03
                      Rt. 01 / 05
                      Ds. Citerep – Kabupaten Serang
                      Banten 42182
No. Telepon   : 0254 283 322
HP                : 081932909541
Status           : Mahasiswa
Universitas    : Untirta
Fakultas        : FKIP/ Diksatrasia (Bahasa dan Sastra Indonesia)


No comments:

Post a Comment