Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
Kehidupan yang diselubungi prasangka ternyata memang cuma melukai diri sendiri, sebelum ia sempat melukai orang lain. Prasangka, lebih cepat dari cahaya, lebih berbahaya dari senjata. Dalam pergaulan prasangka adalah lonceng kematian. Begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan Haqi Baqi tentang resep kopinya.
Sementara optimisme bagian dari racikan rahasia, sederhana saja. Pasrah setelah optimal berusaha. Tidak ada kebaikan yang lebih baik dari usaha. Gagal dan sukses adalah hasil yang bukan cuma satu pihak penentunya. Ada banyak orang yang membantu kita secara langsung dan tak langsung. Dalam seluruh aktivitas. Sedangkan usaha dan kerja adalah latihan untuk menguji setiap kemungkinan dan meningkatkan keahlian. Kerja kelompok dan soliter sama saja. Dalam kerja soliterpun secara tak langsungpun ada yang membantu kita. Karena pada dasarnya setiap transaksi adalah menyelesaikan persoalan atau pekerjaan yang kita tidak bisa kerjakan sendiri. Transaksi adalah ruang sosial, hubungan antar manusia. Bahkan ilmu ekonomi kontemporerpun dan ahli antropologi menjelaskan kesuksesan ekonomi sebuah bangsa dengan satu kata; kepercayaan. Jika ini terbangun maka modal ekonomi lain seperti finansial akan tercapai. Bukankah kepercayaan teraduk kental dalam racikan kopi tanpa prasangka dan sikap optimis.
widhy | sinau
No comments:
Post a Comment