Monday, 14 August 2006

Tak ada kata kembali. Sementara terang segala benda, mewujud sesuai dengan esensinya. Sempurna.


Anjing jadi kamu, jadi aku. Berubah jadi apa yang kita telah lihat
sebelumnya. Sebelum datang kamu, anjing seperti anjing. Setelahnya
anjing seperti aku. Lucunya aku seperti kamu. Kita menamakannya doggy
style. Sementara anjing sesungguhnya menamakannya ‘sebelum ada kamu’.
Sebelum ada kamu, anjing biasa saja, tak tahu dirinya anjing. Setelah
kau rawat, anjing merasa harus setia, penuh komitmen, menjaga harta
benda, dan tahu diri: hanya anjing. Sebelum ada kamu kematian biasa
saja rasanya, setelahnya kematian begitu menakutkan, mengiba,
berkaing-kaing. Sepertinya anjing tetap anjing, sementara kau dan aku
dapat bertukar tempat. Siapa kamu mempertanyakan kedirianku, membelahku
seperti si buruk rupa. Sementara setiap kali kita bertemu wajah kita
tertukar. Kau persis sepertiku, seperti anjing. Sebelum ada kau dan
aku, anjing tak seperti kita. Sekarang kita bertiga sering bertukar
kata, gerak dan wajah.  Lalu kita menikmatinya, lalu kita
menamainya, lalu kita mengencinginya, lalu kita menguasainya, lalu kita
memperebutkannya, lalu kita melolong bersama, lalu kita memagari diri
kita, lalu kita membuatnya seakan-akan semuanya abadi. Kita bertiga
dalam terang tak berjasad, wujud kita seperti apa tak ada yang tahu.
Sebelum ada kita berdua, anjing merasa dirinya anjing, tentu tidak sama
dengan kita berdua. Sampai kita menera muka pintu rumah kita: awas ada
anjing galak.



widhy |sinau 

No comments:

Post a Comment