
Itu bukan disini tentunya bukan kebaikan yang kebetulan dari si pemukul
atau tongkatnya yang tidak sakti lagi menakuti pemasang pamflet atau
pembaca puisi yang menggangu jalanan dan waktu makan di ruang baca bus
atau kaki lima yang dinikmati sementara ketika telah jadi buku dan
ditulis oleh pengelana darah biru baru yang begitu sok tahu mengartikan
ketergesaan cita-cita dan hari esok yang bertambah lucu di berita dan
ceramah akademis kaum terdidik sementara bencana tiap hari mengongkosi
pendidikan, ransum, dan asuransi kerugian mereka ketika berjalan-jalan
ke daerah terpencil nan eksotis di lembah-lembah hijau berkabut matamu
jadi terang dan senin menjadi inspirasi setiap kepergian yang
kepulangannya bisa ditunda sebab lain untuk diceritakan sebagai uji
keberanian akan petualangan layaknya masa muda yang penuh dengan
perjuangan untuk pembebasan himpitan bersama si miskin yang saat ini
bertambah banyak menadahkan tangan dan mencari bantuan atas nama
kelaparan yang bernilai sama dengan investasi rumah di pesisir berpasir
putih tempat merenung, bersemedi dan yoga dengan pemandangan horizon
langit dan laut yang menyatu dalam biru yang menepi dari keriuhan para
junior dan saingan yang berlomba meminta pelatihan empati sebagai
syarat menjadi orang kaya terdidik terbaik yang pernah diciptakan tuhan
dengan lebam-lebam pukulan tongkat sebagai bentuk ujian kesungguhan
memahami doa yang bukan kebetulan ada karena kelaparan atau penindasan
tapi karena proses penciptaan yang terencana dan terdukung baik oleh
kekuatan latihan bertahun untuk menahan luka biru sebagai sebuah garis
nasib darah biru yang baru.
No comments:
Post a Comment