Friday, 20 March 2009

TENTANG DEMOKRASI DAN TATA CARA YANG SAKSAMA

Plato: Demokrasi satu-satunya pemerintahan yang baik (setahu saya, selain tiran yang saya akui namun saya benci dengan setulus hati.)

Lenin: Ada dua kecelakaan dalam sejarah. Pertama, Plato pernah hidup dan bersuara. Kedua, Tsar yang keras kepala. (Dan saya adalah pengecualian atas sejarah!)

Einstein: Tak ada E=m.c [kuadrat] bila saya menjadi Presiden atau anggota parlemen.

Freud: Masih pentingkah alasan bagi orang-orang gila?

Kierkegaard: Saya tidak yakin seorang presiden dengan 1.000 anggota parlemen mampu menyelesaikan masalah 200 juta orang. Bila itu terjadi, ngapain saja 200 juta orang itu? Tidur?

Shakespeare: Demokrasi pentas teater. Ada aktor, naskah, konflik, resolusi, dan seterusnya. Bila Anda suka, tetap nikmatilah. Kalau tak, silahkan angkat kaki dan lakukan pekerjaan lain yang lebih penting.

Voltaire: Pekerjaan yang paling menyenangkan bagi saya adalah bagaimana merancang lontaran cemooh dengan elegan tanpa harus berhadapan dengan sanksi hukuman badan. Itulah yang menyebabkan saya ikut serta dalam gelombang dahsyat demokrasi.

Feuerbach: Tutup matamu. Adakah demokrasi?

Thomas Aquinas: Tutup mulutmu Feuerbach!!!

Kundera: Ketika kita mampu meneruskan dan mengembangkan tradisi, aku pikir disitulah hebatnya demokrasi.

Balawan: Karena jazz, saya ada!

Adam Smith: Ingat, demokrasi itu barang langka. Berhematlah!

Sartre: Neraka adalah apa yang tak saya maui. Itu saja ukuran saya menilai segala sesuatu.

(Di tengah kota Jakarta yang luar biasa Jakarta ketika waktu menunjukkan pukul Jakarta)
David Tobing: Mbak, sudah tahu bagaimana tata cara pemilu nanti?
Nani (mahasiswi salah satu universitas di Jakarta): Ya sudah tau lah Mas. [mimik bersemangat]
David Tobing: Bagaimana Mbak?
Nani: Di-COBLOS!!!
David Tobing: Demokrasi adalah co-...

Presiden Ketujuh, Kedelapan, Kesembilan, Kesepuluh, Kesebelas, Keduabelas, Ketigabelas, Keempatbelas, Kelimabelas, Keenambelas, Ketujuhbelas di Indonesia: Demokrasi. Demos adalah rakyat. Kratos adalah kekuasaan. Dari kedua hal tersebut, cuma kekuasaan sajalah yang jelas dan nyata, lainnya: tidak. 

Pak Roy: Pemilu adalah sarana bagaimana uang-uang dari kantong-kantong orang-orang kaya mengalir kepada rakyat, entah dengan sablon baju, buat stiker, ikut kampanye. Itu saja dan tak usah berharap lebih jauh. Sepanjang saya hidup hingga 80 tahun, itulah kesimpulan yang saya dapat dari demokrasi.

Bernoulli: Ilmuwan sosial memang dekat dengan setan, monster. Perhatikan saja metafor Hobbes: Le-vi-a-than. Mosnter laut untuk menjelaskan teori kekuasaan dan negara. Bukan itu suatu lelucon. Hahahahaha. Sangat beda dengan ilmuwan alam yang setahu saya tak mengenal setan, monster, atau apapun yang menakutkan. Yang dibutuhkan adalah bukti, dan teori yang mampu menjelaskan, bukan yang mampu menakutkan.

Emak: Awas nanti kalo lo masih belum bayar utang.

J. Oetama: Ada makna dalam setiap hal.

Sutardji Calzoum Bahri: Pada mulanya kata. Berikutnya kata. Dan selanjutnya kata.

Darwin: Inti demokrasi tidak lebih dan tidak kurang dari evolusi.

R.Dawkins: 100 persen betul.

Taufiq Ismail: Bang Yos, Bang Yos, Bang Yos...

Budhiarto Shambazy: Tanpa demokrasi, Politika tak akan ada. Bukan begitu, hoi... Balawan?

Camillio: Dunia bandit!



dvd.tbg 


No comments:

Post a Comment