Friday, 6 March 2009

Aulia Fathi Rabbani-Godilkooh


: yang lahir dari hatiku bersuara lebih keras dari kenyataan

dari gambar yang dibentuk, acak dan abai. dari hal yang tertentu, hidup dan terbakar.
yang datang dengan gurih mentega. dengan alas kata. yang biru dan kelabu. angka-angka dan lingkaran. gema dan skema. manusia dan imajinasinya.

kau begitu bingung membaca. mulailah dengan apa yang tidak ditulis. kau selalu demikian. bersiap. berahasia. berencana. kau selalu demikian. memasak. merangkai. menangis. kau selalu demikian. cantik. mendidih. mengaduh.

yang pertama baru bisa sya la la. sesuai janjiku kau bahagia. selain rumah dan kerja. kopi dan buku. sekarang sya la la. dan kita melaluinya dengan baik. setidaknya kata tetangga. yang selalu bertemu sya la la kala sore bersepeda.

demi pohon mangga dan bambu. yang bicara pada kita. suara-suara dan tetabuhan. yang memaki kita. lampu neon dan laron. kunang-kunang dan kebon singkong. kabut dan aspal basah. perjalanan dan lukisan. affandi dan picasso.

dari negeri blues. adzan dan ratapan budak. darah dan pecut. dari mulut yang bicara politik. dan perasaan yang tertahan. sihir-sihir dan mantra-mantra. dan dongeng moral. pikiran kita tentang tanah. sejarah bukan janji. sayang kita bukan eksil.

mungkin saja sendirian. itu pilihan. aku menggambar burung biru dengan jambul ungu. kau menggambar dengan lebih banyak warna. aku memilih malna ketika membaca callista. sedangkan kau berdoa menghadap ursa major.

bumbu dapur. batagor. sate padang. es krim. dan pemilu. semua atas nama belanja. dan kita sederet barkode. antrian. dunia tak lebih luas dari kamar tidur. di luar sana juga tak kujumpai lagi gempa. bintang yang tak mudah ditangkap ekornya.

kau masih sibuk menafsirkan. selalu bersama makna. dimana ada malu selalu ada mau. dan kita terjebak dalam teks. dibenamkan dalam narasi. hidup ternyata tidak terlalu sederhana. senyum cukup membutuhkan waktu.

yang sunyi. pelataran dan ladang di waktu pagi. amarah. dan kita berpura suka. setengah berpakaian. berdoa kembali. rindu yang di depan. harum dan mabuk. dan kita berdua-dua. terhuyung. saling menguliti.

bingkai dan karat. hibernasi. konstruksi. mitos. mengayuh lalu mengayakan. kecantikan antara. yang diserut atau dicungkil dari belantara. alasan sementara. kepercayaan yang mungkin. mengembang atau mengambang.

demi massa. mahkota mawar. para pemberani. martir yang datang dengan papirus. antara gaza dan ethiopia. arak dan cabai. ikan asin dan mortir. cawan anggur dan salib. kemajuan dan keraguan. aku menemukanmu. tidak lagi sendirian.


widhy | sinau

No comments:

Post a Comment