
Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
But still it's farewell
And maybe we'll come back,
To earth, who can tell?
I guess there is no one to blame
We're leaving ground
Will things ever be the same again?
It's the final countdown...
Final Countdown
Jika takdir kita sudah ditentukan, maka kita menjalaninya mulai dari angka yang telah ditentukan sampai di titik nol, 'final countdown' meledak, melesat. Tapi itu baru awal untuk suatu hal yang baru. Jasad dikubur, namun sebenarnya kita cuma berpindah ke alam lain, seperti juga kita tak pernah tahu darimana asalnya keingintahuan kita akan sesuatu, segala sesuatu. Karena kita tidak memiliki waktu, nol dan sampai yang tak terhingga hanyalah angka-angka buatan kita...juga bumi, apapun sebutannya, bumi ini nyaris sama dengan bumi yang akan kita kunjungi atau tempati. Titik nol seperti yang disebut Al Farabi 'bukanlah kosong', namun aksara yang membuat sesuatu bisa 'tak berhingga', inilah dasar filsafat keTuhanan pasca Yunani, yang bersumber pada 'dzat Tuhan' tidak dapat diperdebatkan, 'tandanya' yang kita bisa dekati. Nol adalah sebuah 'tanda'.
Dalam garis bilangan kemudian dikenal 'bilangan bulat negatif'-'minus' untuk mengadakan yang tidak terlihat, yang maya, kita meminjamnya dari bilangan minus-di sisi kiri bilangan nol, untuk menyatakan 'minus', 'kurang dari nol' dalam timbangan kemudian kita kenal 'kurang'. Dalam agama, nol dan bilangan bulat positif dan negatif merupakan dasar dari silogisme benar dan salah. Dimulainya dari pertanyaan apa yang bisa dibuktikan dari kata 'kurang'?.
'Tak berhingga' kemudian menjadi deretan kualitas, sebuah gradasi, sebuah momen, untuk menyatakan bahwa hidup menuju ultimate goals, yang dilacak lewat angka nol. Di statistik menjadi rataan, yang awam-ada yang lebih dan ada yang kurang, ada yang rataan. Bisa jadi awam. Benar dan salah tidaklah menyediakan ruang yang abu-abu, di antaranya. Benar dan salah menyediakan ruang untuk mendekati keduanya, fuzzy logic. Dimana pecahan, yang remahan, juga ikut dihitung.
Kembali ke titik nol bisa dilihat dari mana kita datang, dari kekurangan kita atau kelebihan kita. Nol 'tanda' untuk membantu, bahwa dunia bisa dikalkulasikan, setidaknya tidak dalam oposisi biner, cuma hitam-putih, dan benar-salah. Abu-abu sama dengan hitam, sama dengan putih, sama dengan kuning, sama dengan merah...
deliver us, oh Allah, from the sea of names!
Ibnu Al Arabi
widhy | sinau
No comments:
Post a Comment