Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
sepotong roti berselai teori dimasak setengah matang. dengan mayo dari Paris yang dibeli di supermarket Cina. semuanya bermerek hibrida asalusulnya. sepotong roti untuk keperluan revolusi disajikan setiap malam. menunggu kegentingan yang bukan dari kantong
namun malammalam tak kunjung hamil. anakanak muda sekarang mungkin lebih memilih masturbasi. dengan malam yang begitu genit dan menggairahkan. mereka tak kunjung menggenapkannya. memperkosa malam butuh dana
sepotong roti berselai teori mengajarkan mereka mimpi. yang basah di popok yang ditempeli A coret sebagai sebuah fungsi. dan meluncurlah serapah tentang nilai tukar dan pelembagaan. vietkong yang menyaring kopi empat jam menunggu. bertambahnya cangkir berikut kesimpulannya
'permisi, terimaksih untuk malam ini dan secangkir kopi
rotinya enak sekali, apakah harganya bisa diturunkan'
A coret dan A keong sekarang tidak bisa dibedakan
keduanya gagal mencipta luka--adakah tempat yang begitu setia, sekaligus steril
di kedai malam berselimut bunyibunyian. bijibiji kopi menantang daun telinga untuk sekadar membaca 'asal dengan pikiran terbuka'. disini masih ada harapan untuk menelan semua kenyataan. bahasa kalian, bahasa malumalu. secangkir kopi tidak pernah cukup membangunkanmu
aku pesan secangkir kenyataan yang paling pahit. kuregang bersama nyawa. sampai teguk penghabisan peritiwa seperti ini tidak perlu kuberi nama
No comments:
Post a Comment