Friday, 8 January 2010

resep #15 Kopi Lobi

Rating:★★★
Category:Other
DI KEDAI KOPI semuanya terjadi. Kafe, sebutannya, biasa digunakan orang untuk bertemu. Budaya Amerika, terutama di kalangan urban, dimana para lajang hanya menghuni apartemen kelas STUDIO atau sekitar 36-45 meter persegi, kafe menjadi tempat favorit untuk bertemu. Kafe menjadi ruang tamu. Gejala tersebut juga sudah lumrah di Indonesia, khususnya untuk kalangan pekerja di kota besar.

Jika Anda diposisikan sebagai 'asing' maka lebih baik menerima tamu di kafe. Beranda kafe memang sangat nyaman bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal atau baru dikenal. Dalam ruang yang seperti ini keterasingan membuat kedua pihak dapat menjalin keintiman.

Lepas dari kebiasaan bertemu dengan orang asing, ada budaya lain yang berkembang, terutama dalam membuat kesepakatan. Dalam forum-forum resmi biasanya jarang banyak pihak yang menggunakan kesempatan pertemuan untuk membuat kesepakatan. Mereka lebih banyak menggunakan kesempatan untuk 'penjajakan'. Dengan beragam cara, seperti 'memancing perdebatan yang tidak perlu', 'membuat lelucon yang tidak lucu', atau 'berlagak menjadi orang terpintar sedunia' untuk menemukenali orang pintar sesungguhnya. Cara-cara ini cukup melelahkan. Dan kesepakatan (berdasarkan pengalaman saya) dibuat di KEDAI KOPI, sebelum atau sesudah acara. Jika bukan merujuk pada tempat sesungguhnya, maka kesepakatan justru lebih banyak dilakukan lewat obrolan a la WARUNG KOPI.

Berbagai pertemuan nampaknya cuma arena teater bagi para aktor yang ingin membuat kesepakatan. Sehingga wajar banyak muka yang berganti di setiap pertemuan.

1 comment: