Monday, 23 November 2009

sayang gak ada buaya dan cicak...end of story or story just begin... I want to be a lion Everybody wants to pass as cats We all want to be big big stars, but we got different reasons for that Believe in me because I don't believe in anything and I want to be someone to believe mr. jones, counting crows

Dewan Kesenian Jawa Timur

http://www.dewankesenianjatim.com/dkj/
tempat dimana komunitas dan budaya bertemu

..:: Kelola ::..

http://www.kelola.or.id/
Tentang Kelola

Yayasan Kelola, sebuah lembaga nirlaba berjangkauan nasional yang sejak bulan Mei 1999 menciptakan sebanyak mungkin peluang bagi masyarakat seni Indonesia untuk saling bertaut dan menjalin kerjasama secara nasional maupun internasional. Untuk memajukan seni budaya Indonesia dan menjalin hubungan antar budaya yang saling menghargai, Kelola menyediakan kesempatan belajar, pendanaan, serta akses informasi bagi masyarakat seni Indonesia.

Beberapa program yang telah ditawarkan yaitu Lokakarya Manajemen Organisasi Budaya, Lokakarya Manajemen Festival, Lokakarya Manajemen Panggung, Lokakarya Kemitraan Bisnis, Lokakarya Tata Cahaya, Program Magang Nusantara, dan Program Magang Internasional. Hibah Seni adalah program yang diciptakan untuk memberikan peluang pendanaan bagi masyarakat seni Indonesia. Akses informasi seni budaya ini dapat diperoleh melalui situs web www.kelola.or.id , bulletin Lintas Kelola, serta Direktori Organisasi Seni dan Budaya Indonesia. Program-program ini mendapat dukungan dari Ford Foundation, Asian Cultural Council, Asialink Centre, Unesco, dan Hivos.

Program-program Kelola dibuat sebagai tanggapan langsung terhadap kebutuhan nyata yang ada di tengah masyarakat seni. Melalui beragam programnya, Kelola berupaya mendukung kehidupan kesenian Indonesia untuk terus tumbuh.


Dewan Kesenian Jakarta - Home

http://www.dkj.or.id/
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) adalah salah satu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat seniman dan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada tanggal 17 Juni 1969. Tugas dan fungsi DKJ adalah sebagai mitra kerja Gubernur Kepala Daerah Propinsi DKI Jakarta untuk merumuskan kebijakan guna mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Propinsi DKI Jakarta. Pada awalnya anggota pengurus Dewan Kesenian Jakarta diangkat oleh Akademi Jakarta, yaitu para budayawan dan cendikiawan dari seluruh Indonesia. Kini dengan berjalannya waktu, pemilihan anggota DKJ dilakukan secara terbuka, melalui pembentukan tim pemilihan yang terdiri dari beberapa ahli dan pengamat seni selain anggauta Akademi Jakarta sendiri. Nama nama calon diajukan dari berbagai kalangan masyarakat maupun kelompok seni. Masa kepengurusan DKJ adalah 3 tahun.

Kebijakan pengembangan kesenian tercermin dalam bentuk program tahunan yang diajukan dengan menitikberatkan pada skala prioritas masing-masing komite. Anggota DKJ berjumlah 25 orang, terdiri dari para seniman, budayawan dan pemikir seni, yang terbagi dalam 6 komite: Komite Film, Komite Musik, Komite Sastra, Komite Seni Rupa, Komite Tari dan Komite Teater.

kineforum

http://kineforum.wordpress.com/
nonton (film-film) seluruh dunia setiap hari!

Thursday, 19 November 2009

Festival Budaya Dayak

Start:     Nov 22, '09 08:00a
End:     Nov 22, '09 5:00p
Salam Budaya,



Dayak Youth Community - Culture and Environment Survival (DYC) atau Komunitas Muda Dayak, merupakan sebuah jejaring sosial para profesional muda dan mahasiswa Dayak dan non Dayak di Jakarta. Didirikan pada tahun 2002 dengan para pendiri sebagian besar merupakan generasi muda Dayak dari berbagai sub suku lintas empat propinsi di Kalimantan yang berdomisili dan bekerja di Jakarta dan sekitarnya. Menjalani kehidupan di kota besar dan multi kultural seperti Jakarta, untuk tetap memiliki ikatan dengan akar budaya kami yang unik dan ingin berbagi kepada siapa saja yang memiliki kepedulian tentang hal ini, merupakan salah satu "compassion" terbesar kami sebagai generasi muda Dayak.

Oleh sebab itu salah satu misi kami adalah secara aktif mempromosikan keunikan dan keberagamaan alam dan budaya Dayak serta pelestarian dan pengembangannya, kepada publik di dalam maupun di luar pulau Kalimantan - secara khusus bagi orang muda di Jakarta dan sekitarnya.



Sejalan dengan misi tersebut, kami akan mengadakan sebuah acara budaya yang juga merupakan bagian dari program tahunan DYC.



Mewakili DYC, saya ingin mengundang kehadiran teman-teman sekalian dalam acara budaya:



"A Day with Dayak ; Preserve Our Culture and Nature"

Minggu, Nov 22 '09. Pukul 8.00 - 17.00 wib.
Taman Mini Indonesia Indah - Anjungan Prop. Kalimantan Barat



Bawalah teman-teman serta keluarga dan menikmati :
Festival Masakan Kalimantan (makanan Dayak, Melayu, Banjar dan Chinese)
Tarian dan Musik Tradisional-Kontemporer dari beragam sub suku Dayak
Lomba Olahraga Traditional Sports Competition (Sumpit, Gasing, dll)
Pameran dan bazaar aneka kerajinan (manik-manik, anyaman rotan, ukir-ukiran tenun ikat, dll)
Tattoo Corner - demonstrasi "hand tapping" tattoo atau proses pembuatan tato Dayak dengan cara tradisional dan tato permanen/temporer menggunakan motive tato Dayak
Sessi Diskusi tentang Photography (wild and nature) dan Budaya Dayak bersama para juri Lomba Fotografi
banyak lagi.....
Kami juga dengan senang hati mengundang anak muda se Jabodetabek (secara khusus para pelajar SMP-SMA dan Mahasiswa) untuk berpartisipasi dalam perlombaan:



A. Fotografi

Rally Foto dan Memotret Model & Fashion Dayak (khusus untuk pelajar SMA dan Mahasiswa) - lomba diadakan sepanjang acara berlangsung

Biaya pendaftaran: Rp. 50.000/orang. Kamu bakal ngedapetin T-Shirt special event DYC "A Day with Dayak...I'm the Photographer" (terbatas 50 edisi)
Hadiah: total 10 juta untuk 5 pemenang
Dewan Juri: Ajarani Djandam (DYC Program Manager, Antropolog Dayak, Freelance Photographer), Ananda Idris (Fotografer Amatir Senior) dan Tantyo Bangun (Professional Photographer dan Pemimpin Redaksi Majalah national Geographic Indonesia)
Registrasi on line dari tgl Oct - 18 Nov' 09 via email: gerry@dayakyouthcommunity.org
Registrasi ulang: Minggu, 22 Nov '09 (8.00 - 9.30 wib)
Terbuka untuk paling banyak 50 peserta
Sebagai salah satu tujuan kami adalah terjadinya transformasi pengetahuan mengenai budaya Dayak, untuk itu para peserta muda Rally Foto ini akan diajak untuk mengunjungi 3 anjungan propinsi Kalimantan yang ada di TMII. Di sana mereka akan didampingi oleh para sukarelawan DYC yang akan menjelaskan secara singkat keunikan kebudayaan Dayak yang bisa disaksikan dan terwakilkan di masing-masing anjungan tersebut.



B. Artikel

Menulis artikel (khusus untuk pelajar SMP dan SMA)

Tema: "Seberapa Kenal Kamu sama Budaya Dayak?"
Hadiah: Rp. 3.500.000,- untuk 6 orang pemenang
Dewan Juri: Korrie Layun Rampan (Penulis dan sastrawan Dayak) dan Marko Mahin (Antropolog Dayak
Registrasi on line dan batas pengumpulan artikel: 28 Oct - 30 Nov '09 via email: gerry@dayakyouthcommunity.org
Jumlah peserta tidak dibatasi


Bersama dengan e-mail ini kami kirimkan attachment Poster dan Flyer

Untuk informasi selengkapnya silahkan kunjungi website: www.dayakyouthcommunity.org

e-mail: dyc@dayakyouthcommunity.org dan gerry@dayakyouthcommunity.org

facebook group: dayak youth community



Terima kasih banyak untuk perhatiannya, kita akan ketemuan di sana...segera :-)





Salam hangat,



Rani Djandam

Program Manager DYC

Wednesday, 18 November 2009

Community Cinema

http://communitycinema.org

Next American City

http://americancity.org

Titik kulminasi: Jangan paksa saya!

Seandainya ada korban, maka tetap jangan paksa saya untuk bertindak. Fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa, disebut sebagai titik kulminasi. Dimana titik itu sekarang, saya melihatnya di istana, sembarang istana dimana ‘kekuasaan pseudo-demokrasi’ dilangsungkan.

Saya membayangkan harakiri. Setidaknya dalam pengertian politik. Korban dalam era reformasi ini selayaknya bukanlah rakyat (lagi) baik yang berstatus kaya maupun yang berstatus miskin. Saya tidak bisa membayangkan jika korban jatuh akibat keputusan politik yang salah. Maka yang dapat saya bayangkan adalah para petinggi yang membunuh diri mereka sendiri, atau hal ini tidak terjadi jika dengan gagah hukum membela rakyat seperti yang terjadi pada Bernard Madoff yang dihukum 150 tahun (di tahun 2009) karena kejahatan yang oleh Hakim Wilayah (tanpa makelar dan cukong kasus) disebut sebagai ‘extraordinary evil’ dan Madoff menyambutnya dengan permintaan maaf kepada rakyat Amerika, 'maafkan saya telah mewariskan  malu yang sangat besar dalam sejarah Amerika’. Dan publik secara antusias memaklumi resesi yang menimpa mereka dan belajar dari kesalahan.

 

Yang tidak bisa saya bayangkan lebih lanjut adalah, terulangnya kisah raja telanjang yang berjalan-jalan di pasar, dengan bangga, jumawa, plus gengsi dan pecaya diri mengatakan: jangan paksa saya.

 

Bapak, tolong pakai baju dulu. Baru pelesiran ke luar.

 

Yang tidak sanggup saya bayangkan adalah bagaimana perasaan para tetangga yang melihat ketelanjangan itu dan menahan rasa penasaran yang amat sangat melebihi keinginan bercinta dengan wanita paling sexi di dunia untuk sekedar bertanya, muka bapak semakin lebar dan merah padam (bukan karena pln yang sibuk menggilir waktu penyalaan), apakah bapak baik-baik saja? Sedangkan kami harus haru-biru menahan penasaran seperti sedang senam keygel.

 

Yang ingin saya paksakan adalah keseriusan Bapak. By the way, Bapak itu presiden ya..perasaan saya tidak pernah memilih, ternyata kita juga punya makelar, eh Presiden juga (yang tidak mau dipaksa bekerja, semoga bukan karena kelelahan). 


Semoga ketika dunia memprediksikan terjadinya krisis keuangan di Asia di akhir tahun 2009 atau awal tahun 2010,  kita tidak lagi mengalami gejolak reformasi jilid dua. Andai kata 'iya' rakyat Indonesia sudah tangguh bencana apalagi ...dari Sabang sampai Merauke...dari Timor sampai ke Talaud...kita sudah terbuai dengan janji a la Indomie. Maka terimalah kenyataan 'kualitas Indomie dari pemimpin kita'. Dikremes lalu diseduh.


widhy | sinau

Sunday, 1 November 2009

Suatu Pagi, Sebuah Kerinduan

hanya untukmu


 

1.

Sebuah pagi yang pasti

Sebuah biduk

Siapa saja yang pulang bersahaja

: ia yang selalu tahu jalan kembali dan berada di depan

berkorban dan menelusuri jalan yang sunyi

Ia yang tidak pernah sendiri namun tahu kapan waktu berhenti

Pada kematian, ia menyeru:

Kau tak mampu menyiangku walau itu memisahkanku dengan kesayangan

Aku mengenalmu seumur hidupku

Kau tak lebih dari pergantian waktu

Sedang aku yang memekarkan cahaya

Pada hitam jubahmu, kuberikan tanda

: harapan

 

2.

Sebuah pagi yang pasti

Kopi dan rokok yang seharusnya ada

Sepat mata dan sisa obrolan yang dibawa angin

Kau kemana

Katamu, menjauh

Kau dimana

Jawabmu, disini

Kau tidak apa-apa

Tubuhmu seperti begitu terjal

Dan aku mendaki jawab di matamu

 

3.

‘aku yakin’

 

4.

ternyata kau tidak butuh kartu-kartu untuk menghadap tuhanmu,

lebih banyak rindu yang menjadi pembelamu

 

5.

aku membuat rumah yang tidak besar, tapi seluruh dunia sanggup mengisinya

rumahku tanpa taman dan air terjun, cuma hutan tropika

disana ada petani, nelayan, dan anak muda

aku membaca soekarno dan karl marx

aku mencuri dari nabi-nabi

aku menyusuri perasaan orang kebanyakan

dan keadilan yang bersemayam di setiap hati

ternyata tidak ada yang lebih berantakan dibanding tidak memenuhi janji

maka, aku berjanji diantar sebanyak orang

ketika aku tidak lagi mungkin berjanji

kudefinisikan sebagai investasi

 

6.

‘kamu bisa’

 

7.

kembali pagi,

tidak semua pagi adalah permulaan

 seperti gerimis ini

yang dimulai sejak awal kita puasa

sebenarnya ini rahasia

dan menariknya hanya itu aturan permainan kita

kau ber ci luk ba

dari kamar ke kamar

dan seperti biasa,

aku kena!

 

8.

aku bicara pada anakku

‘dia cuma tidak lagi bisa bersedih’

hanya itu

apakah itu tanda bahagia

anakku tertawa

(dia baru berumur dua tahun dan bening matanya mengingatkanku padanya)

 

9.

‘aku tidak akan menangis’

 

10.

kau tidak berubah, katamu suatu pagi

setidaknya rambutmu yang kukenal dengan baik

bagaimana kabar istri dan anakmu

dan rumah yang kau idamkan

apakah sudah memenuhi segala keinginanmu

cuma disana sumber air mata

sebuah keluarga yang saling memaafkan ketika hendak berangkat tidur

dan bahagia

 

11.

aku bilang teruslah bermimpi

kau menandaskan teruslah bertindak

 

12.

tiba-tiba kamu ada dimana-mana

menyala-nyala

dan gaib

 

13.

kamu sebentuk mimpi

tidak sungguhan

tidak ada yang begitu sempurna

tapi kau tularkan juga bisa mu

di setiap penjuru

dan kau tepati janji kita

sumpah pemuda entah jilid berapa

dimulai dari kampungmu

 

14.

akhirnya aku menangis

hanya ketika kau tersenyum membaca stiker

buku, kopi, dan puisi bercangkir-cangkir

itu kamu yang selalu tahu

pindahkan saja ke kepala semua orang

dan kau tuangkan puisi itu dari pulau ke pulau

berdua kita menangis

 

15.

bukan pagi seperti ini yang aku maksudkan

tapi kesedihan ini tak terelakkan

kau juga yang padamkan

dengan nisan yang bertonjolan

kau darwis

aku mayit

kita menari dalam alunan yang sama

cuma namaku belum tertera

 

16.

kata maju tidak berdiam di ruang tunggu

 

17.

kawanmu masih juga bertanya

apa yang membuat kau berbeda

jawabku, ada pada keyakinan

termasuk keyakinan akan adanya perbedaan

kawanmu masih juga bertanya

tapi jawabnya terbawa padamu, kataku

‘yang bukan materi hadir bersamamu’

 

18.

pelajaran hari ini bukan pelajaran tentang diam

besok pelajaran tentang melawan

sejarah adalah masa depan

 

19.

ketika kita berdua terkunci

dalam ruang kosong

dan kau tiba-tiba menggambarinya dengan beraneka warna

aku kebingungan memilih yang kusuka

 

 

20.

: kita baru memulai

lalu kau bergerak tanpa jeda

 

21.

kubacakan lagi sebaris sajak yang kuciptakan untukmu

‘kau miskin, maka aku ada’

ternyata semesta yang mesti kita jaga

pantas tak pantas

cukup ya cukup

bukan mata untuk mata

tapi hanya butuh satu pertemuan

kau sanggup mencairkan segala dendam

kita berdua mestinya fakir

namun semestamu tak cukup untuk memenuhi aku

 

22.

kota ini semakin berkeringat

ia ranggas ketika upah ini belum juga terbayar

mulutmu bisa menjaga bencana

namun kota ini semakin tidak kau kenali

dalam setiap keluh kau bertanya bagaimana peradaban ini bisa bernyali

jika setiap tafsir cuma dijelajahi lewat wikipedia

 

23.

setiap benang yang direntang cuma membutuhkan simpul

bukan merah atau basah

 

24.

seluruh lukamu

kukemas dalam kata

sampai waktunya kubuka

saat kau bilang

aku siap menghidangkan sebuah sop ayam dalam jiwa yang tenang

semoga kau tidak menaruh curiga ini barang jiplakan

 

25.

pasir yang penuh dengan remis ini tak jadi menu senin sore ketika pagi yang pasti datang bersama kematian yang biasa dengan orang-orang yang tak biasa mengirimkan doa yang tak putus-putusnya dan cerita yang tidak ada perawinya kecuali tema yang sama yang tidak pernah bosan dijadikan suasana yang seperti perundingan tentang sesuatu yang tinggal ketika kau pergi meninggalkan meja yang bergelinjang:

kau belum tua-tua amat, sialan

tapi lidahmu sudah demikian sempurna

 

26.

kau pernah bilang aku mesum

aku bilang telanjang seharusnya sebagian dari iman

dan kau sekarang benar-benar telanjang

dan aku gagal berpikir segala  hal yang mesum

kecuali tentang kau yang pernah bilang

 

27.

aku bacakan sebaris sajak

istrimu mengatakan tenang dan kau seperti kesenangan

 

…pada pagi hari. jangan terjaga sayang.

jangan terjaga.[1]

 

jika ini adalah kemudahan yang diberikan. jangan pernah terjaga.

istrimu bangun dan mungkin berkata: terimakasih tuhan

 

28.

mimpi kita mungkin seragam. tidak

jika kau belum berani mengarung pertanyaan itu berdua tigaan empatan

sekampung. jika sudah

jangan lepaskan genggaman

 

29.

cerita perang dan kebenaran hanya membuat bosan

juga perjuangan dan kemenangan

tolong ceritakan hal-hal yang sederhana

seperti keyakinan orang-orang biasa

 

30.

sebelas dua belas

mantra yang kau ucapkan setiap kali melihat setan

 

31.

kau tentu memahami setiap ketidakakuran kita akan bermuara pada sejenis kesepakatan yang penuh tanda tanya. dan kesempatan yang kesekian mengajarkanku arti sebuah kata pembelajaran. senjataku ketidakpastian, cukup kau musnahkan dengan keyakinan.

 

32.

di pulau kau jaring cinta

pada gelap dan purnama

sampai kering air mata

pasir dan angin meminjam bahasamu

sekedar menulis kata: legenda

tapi kau curi juga mereka

untuk anak di gunung-gunung

dan kau jelmakan air mata

menjadi kehidupan

dengan wajahmu yang ada di mana-mana

kurasa

 

 

33.

berdua kita kikuk. bersalaman bersidekap

sambil menyebut nama-nama. asing rasanya

jika harus melepaskan keinginan. kita

belum pernah berpelukan rasanya. hambar

suasana keburu kau timpali dengan gurih air mata

 

34.

pernah datang suatu permintaan

maukah kau menyusun kembali logika

kupikir-pikir itu kerja macam apa

ternyata sangat sederhana:

satu tambah satu belum tentu dua

 

35.

transformasi itu telah sempurna

dari zahir menjadi ide-ide

yang terlacak jejaknya

bermuara pada yang satu

samudera pengertian yang kau kenalkan padaku

 

36.

warna hati itu seperti kemudaan

dan curiga mempercepat pelapukan

pertanyaan tentang kemudahan

dijawab dengan berbagai skenario masa depan

 

37.

mungkin, terasku yang akan menggantikan aroma kopi

yang ditingkahi diskusi. kemungkinan

hanya itu yang bisa kusembahkan. aroma kopi

juga yang menempel pada janji kita.

 

38.

Aku mencintaiMu

Aku juga menyukai Abu Nuwas

dari sekian banyak imam

tinggal satu saja yang tidak terdaftar

sebagai yang fakih untuk urusan masa depan

Aku menuliskan daftar baru

Jika salah setidaknya dapat satu

 

 

39.

rumah kami yang belum sempat kau singgahi

berinterior seperti dunia yang kau ingin reka

jika ada perubahan, tentu tentang semua hal yang kau katakan

tentang keluarga, komunitas, dan indonesia raya

yang lamat-lamat kau senandungkan hampir tanpa bersuara

 

40.

aku bertaruh tentang semua hal. kau berkali lempar dadu enam

terlalu pagi, mungkin

untuk menilai semua kerja

bagimu permainan baru dimulai

selepas azan, kau bersembahyang sendirian

menemui tuhan. aku bertaruh kau lempar lagi dadu enam

 

41.

cuma seperti ini rasanya

berlaksa kawan datang menjenguk pada suatu pagi

hanya untuk sebuah upacara

kau tersenyum dan bergeming

 

42.

anggap saja ini musik blues

yang kupakaikan sebagai pengganti tahlil

semoga kau bergoyang riang disana

 

43.

hanya angka

tidak lebih tidak kurang

jika itu ditambahkan tujuh belas atau sepuluh

angka itu membuka keheningan yang persis sama

 widhy | sinau

 

 



[1] ‘kopi yang tidak diminum’, sajak dorothea rosa herliani, nikah ilalang, 2003. Penerbit Indonesia Tera.


 

 

 



[1] ‘kopi yang tidak diminum’, sajak dorothea rosa herliani, nikah ilalang, 2003. Penerbit Indonesia Tera.