Kebenaran datang di jalan curam menurun, berkelok dan basah oleh
kabut. Kebetulan bukan dari arah yang lurus. Doa kami adalah tunjukan
kami jalan yang normal. Sejak perjalanan serakah memakan usia kami
tanpa ampun. Dan anomali tertempel di tiap pikiran yang terbersit
tiba-tiba setiap kali akan mendapatkan celaka. Amien. Serempak dalam
perbedaan agama.
Sesuatu harus tampak indah. Aku adalah persepsimu adanya. Walaupun
begitu aku tak berubah hakikatnya. Begitulah keindahan. Sejak
ketelanjangan gagal menggagahiku, aku mencelup semua warna jadi kembang
setaman. Sesajian yang setia di agenda kerja. Setiap kali adalah kerja,
karena gerak adalah akar makna.
Bergerak dalam keadaan tetap adalah diam, definisi fisika yang tidak
berguna ketika segala rem tidak berguna. Momentum lebih tepat untuk
mendeskripsikan tubrukan antara takut mati dan percaya tuhan. Momentum
karena rem lepas kendali. Bebas. Maka satu-satunya jalan adalah
percaya pada supir yang ahli mengemudi. Itupun tergantung jenis mobil,
usia, dan waktu kadaluarsa asuransinya jika kita cinta benda. Mainkan
kopling dan gas dengan berani.
Ajal datang namun kelewat malam. Menginap sekamar bersama, ajal lupa
tugasnya. Warung kopi cantik jadi tempat selingkuh sempurna antara
tugas dan mimpi bawah sadar. Ajal bercerita disinilah ia mengumpulkan
orang-orang yang seiman dengannya. Dalam mabuk kita satu rasa, satu
bahasa, satu kata. Ajal dikeloni semalaman, pagi dibangunkan dupa
kembang setaman. Si pencipta keindahan.
Jalan yang curam menurun, berkelok dan basah oleh kabut
tanda-tanda rahasia alam. Rahasia yang hampir kita selalu ingin
enyahkan bukan pecahkan. Rahasia yang mengejar-ngejar rasa bersalah.
Pecahkan, pecahkan, pecahkan. Atau biarkan ketidaktahuan sehingga
tanggungjawab mencari tubuh lain. Siapa yang menghuni tubuhmu kecuali
rahasia yang cuma bisa dibuka ajal yang mabuk dan kemalaman di warung
kopi cantik. Pecahkan, pecahkan, pecahkan sebelum ajal dan rahasia
mempertemukan perasaan yang dimabuk dupa kembang setaman, ramuan
keindahan. Mimpi bawah sadar jadi hambar, rahasia dipecahkan, kadang
tersebar sampai jauh, kadang jadi lagu blues, kadang dibiarkan saja
pergi tanpa tiket kembali.
Mobil kami sembahyang tiap pagi. Kami terkena najis. Silahkan percaya,
jalan hidup mobil yang sudah tidak layak secara ekonomi itu benar-benar
dipenuhi keberuntungan. Tuhan mobil yang kebetulan asembling Jepang itu
tidak kami ketahui dengan pasti. Dupa dan aroma kembang setaman seolah
jadi penghubung antara takdir dengan keberuntungan. Dunia kebetulan.
Dunia yang tidak pernah bisa diduga.
Mobil cinta yang akan jadi nostalgia. Tempat perasaan diaduk sejak
teknologi sms jadi tempat kecelakaan setelah kerbau, dan segala
binatang liar jadi gambar di rambu jalan. Sms yang mengaduk hati setiap
penumpang dan supir yang ternyata bermasalah dalam satu atap mobil. Sms
yang tidak akan berhenti, sampai pulsa habis. Sementara mobil mengejar
ajal yang bangun kesiangan dalam kecepatan yang tetap, diam menurut
fisika. Kami sebenarnya saling berdiam walau sms berkejaran dengan ibu
jari dan debaran hati. Please reply...Berempat serempak memohon...
Mobil bergerak cepat di jalan lurus mendatar, ajal berhasil kami lewati. Bye.
Di tempat minum, Walk of Life-Dire Strait mengumandang...
action, emotion, dedication, divotion, walk of life...
widhy | sinau
No comments:
Post a Comment