semua harus diselesaikan ‘siapa takut ombak, jangan berumah di tepi laut’
kala menghilang batu-batu menghitam angin cuma bisa bertemu bayang-bayang senjata bertemu rencong di ujung sumbu kemarahan lantas suara-suara marah meriah memerih berkelindan ke tepi para bocah mensunyikan tuhan
tuhan itu warna-warni sinis pakar yang menetakkan damai lewat perantara dan perang sementara tahun-tahun terkuak para bocah bercerita tentang orang tua
cerita tentang kapak menancap pohon dan perjalanan satu hari adalah masa depan ketika hutan masih diam dan laut belum mengamuk anak lelaki menjaga perawan saat perang diceritakan lewat hikayat
peristiwa-peristiwa bercerita tentang hakikat dan hidup mulai dinyatakan tuhan itu seperti dongengan bergerak erotik membosankan segala aturan hilang gerak
para bocah takut keluar rumah gadis tak suci anak laki-laki berdarah hutan berseru dalam timbunan lumpur mengubur permata dengan batu-batu dan laut perlahan mengakumulasikan dendam
yang alim yang ulama mulai mengatakan ketika tuhan bertemu tuhan lahirlah tidak
semua harus diselesaikan ‘jika takut pada kematian, jangan bicara tentang masa depan’
para bocah jadi amunisi laki-laki dan perempuan berjalan di depan orang tua menulis kembali hakikat perang nyanyian para penyair bagai pedang di negeri seberang
sepetak demi sepetak tanah terambil kembali hutan menyemai kini kehijauan rimbun hati batu-batu hitam kebenaran dikikis angin musim cerah
cahaya-cahaya dibawa ombak yang tiba-tiba pasang bergunung tuhan yang berselancar menjadi peluru menjadi pemburu satu-satu hidup tersisa hanya laut
dan hikayat perang berhenti dituliskan jika kiamat maka tuhan itu benar adanya 40 hari kebenaran menggigil menahan kabar dari langit sambil mengguncang tubuh yang terjaga
awan-awan matahari arak-arakan tubuh ditimbun tanah merah berlapis keyakinan sekeping-sekeping mulai membara membungkus kesombongan yang mati menyerah pada garis hidup
semua harus diselesaikan ‘cuma kehidupan yang melahirkan kematian’
rencana-rencana yang mulai merayap keraguan kawan seperjalanan mulai menyergap jeda dahsyat dari ombak yang tiba-tiba pasang melenyap seperti waktu senja kembali malam merekam misterinya terkelam
No comments:
Post a Comment