Start: | Oct 28, '05 6:00a |
Location: | kedai buku sinau, jl. bekasi timur 1 no. 32, jakarta 13350 (depan stasiun jatinegara) |
DI BALI, LAMPION KITA PECAH
: buatmu
Perkenalan kita cuma sebentar
sehabis engkau berobat jalan,
Utan Kayu International Literary Biennale 2005,
Jakarta, 1 September lalu.
Gemetar engkau menulis alamat:
lioeie@yahoo
di secarik kertas a-empat
aku catatkan nomor telepon
yang engkau sebut
sebelas angka mengurut, perlahan
kita pun pulang
tanpa berpelukan. Mungkin,
itu nanti. Di Bali!
Lampion
kita
pecah!
NYANYIAN ELENIA: SEGELAS SAJAK ANGIN
(Elenia: The Flying Wind Poetry)
Gelimpangan:
siul rempah daun-
daun bergerimis bening pecahan angin, mengiring
tarian pasang musim bulan,
yang ritmis.
Segelas mata air berayun, lepas
lima belas keping lengking memanggil-manggil
puluhan awan turun
menggunung. Harum
buih buih anggur, berkumpul
kemilau candu dari jari jari yang melepuh.
Di halaman,
malam
memandang sebaris rahim dua puluh delapan perempuan
:kehilangan logam.
GELISAH
dari bawah bohlam
bulan memandang
'Bibir di Mulut Ikan'
KULINTANG BATU
telinga, bangau memamah
tinta. Sepurnama:
pikulan kendang bergaun ikan.
LALU BERCERMIN KATA
begitu gampang lalu nyawa
lepas lalu
terban
ke tingkat bintang bilangan ∞ di langit gelap
lalu terjun
lewat hujan
lalu dingin
sekejap lalu
begitu gampang lalu tiba
di laut hempas
tanpa benang tak berenang tanpa sauh tinggal labuh
begitu jauh
aku lalu
tak bayang
begitu gampang!
Depok, Mei-Juni 2004
Bayangan Aku Yang Lelah Berjalan
r m t b l n d l h r
r y ng m n j
k r ng.
(Bayangan aku yang lelah berjalan
ialah air mata tertusuk kering.)
M ng l r k
k m ng kh r k r ng
k r ng
b l n.
Depok, Juni 2004
Beku Kata Mengetuk Bentuk
hilang beku
mengalir bentuk
saling ketuk,
kata : aku
September 2004
No comments:
Post a Comment