Friday, 28 October 2005

poet corner#1 12 november 2005

Start:     Oct 28, '05 6:00a
Location:     kedai buku sinau, jl. bekasi timur 1 no. 32, jakarta 13350 (depan stasiun jatinegara)
tentang puisi david tobing
DI BALI, LAMPION KITA PECAH
: buatmu


Perkenalan kita cuma sebentar
sehabis engkau berobat jalan,

Utan Kayu International Literary Biennale 2005,
Jakarta, 1 September lalu.

Gemetar engkau menulis alamat:
lioeie@yahoo
di secarik kertas a-empat
aku catatkan nomor telepon
yang engkau sebut

sebelas angka mengurut, perlahan
kita pun pulang
tanpa berpelukan. Mungkin,

itu nanti. Di Bali!
Lampion
kita
pecah!


NYANYIAN ELENIA: SEGELAS SAJAK ANGIN
(Elenia: The Flying Wind Poetry)

Gelimpangan:
siul rempah daun-
daun bergerimis bening pecahan angin, mengiring
tarian pasang musim bulan,
yang ritmis.

Segelas mata air berayun, lepas
lima belas keping lengking memanggil-manggil
puluhan awan turun

menggunung. Harum

buih buih anggur, berkumpul
kemilau candu dari jari jari yang melepuh.
Di halaman,

malam
memandang sebaris rahim dua puluh delapan perempuan

:kehilangan logam.


GELISAH

dari bawah bohlam
bulan memandang
'Bibir di Mulut Ikan'


KULINTANG BATU

telinga, bangau memamah
tinta. Sepurnama:
pikulan kendang bergaun ikan.


LALU BERCERMIN KATA

begitu gampang lalu nyawa
lepas lalu
terban
ke tingkat bintang bilangan ∞ di langit gelap
lalu terjun
lewat hujan
lalu dingin
sekejap lalu
begitu gampang lalu tiba
di laut hempas
tanpa benang tak berenang tanpa sauh tinggal labuh
begitu jauh
aku lalu
tak bayang
begitu gampang!

Depok, Mei-Juni 2004






Bayangan Aku Yang Lelah Berjalan

r m t b l n d l h r
r y ng m n j
k r ng.

(Bayangan aku yang lelah berjalan
ialah air mata tertusuk kering.)

M ng l r k
k m ng kh r k r ng
k r ng
b l n.

Depok, Juni 2004



Beku Kata Mengetuk Bentuk

hilang beku
mengalir bentuk
saling ketuk,
kata : aku

September 2004

No comments:

Post a Comment