Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
kampak itu menetak batubatu di kepala
ada satudua katakata terjebak dalam waktu
kita menghirup gema yang sama
terengah juga memaki sambil menghirup kopi
yang kau buatkan pahit saja
seperti hidup katamu, nyalakanlah
dan kaupun dengan ganja amat bergetah
memandang dunia begitu membosankan
aku bermimpi membuat rumah katamu
sebuah keluarga, mungkin
yang tidak terbuat dari batubatu
aku ingat malam itu
perempuanmu pergi
ia membaca tubuh lain, mungkin cuaca
dalam malam waktu berhenti
kita seperti tidak sempat bertemu pagi
mimpi berikan saja pada pendusta
Kafka, Kundera, dan Bumi Manusia, mungkin lebih
semesta kita cuma sekamar studio
sempat pula kita berutang
pada warung yang susah payah
menjual makna statiska dan hitung dagang
lupakan saja, kita mungkin tetap miskin
kau, bahagiakah
seperti ketika waktu kita tangkap
kau suka sekali bermain kampak
memotong logika yang kadung mapan
dunia lebih indah mungkin tanpa kehadiran tuhan
itukah abadimu
cinta yang tetap menjadi luka
dalam tubuhmu ada matahari
yang terus senja dan keletihan
berwarna ungu psychedelic di arah Barat
ada rahasia disana
sebuah sumber, di langit yang tidak berbatas
dan kampakmu sekali lagi menebas
satudua logika pecah
untukmu, hanya motif tersisa
mungkin ini percakapan terakhir kita
mungkin aku tidak merasa kehilangan
mungkin kau juga tidak pernah mengingatku
mungkin aku abai pada setiap batukmu
mungkin kau memang menginginkan waktu meringkusmu
mungkin sahabatmu cuma malam
ketika kampak yang kau gunakan dapat jelas terlihat
bening, dingin, dan cukup mahir mengiris prasangka
dari keyakinan tentang Us and Them, dan Neraka
mungkin aku hanya ingin menyeka sedikit debu
dari setiap sisa pertemuan kita
mungkin itu dapat menjadi kebaikan
setidaknya, aku berusaha mendapatkan gema
dari taksu yang kau punya
waktu yang kita tangkap telah lepas
aku tidak bisa menahannya lebih lama, kau juga
mungkin inilah salah satu hari yang kau tunggu
di antara harihari di Gunung Elba
kemenangan atas rasa takut
menjadi unggun perdebatan
di setiap sisigelap bulan
ada manusia cuma bicara kemanusiaan
agama, letakkan dalam lembar logika
jadi peta yang paling hening
'rest in philosophy' aku bersepakat dengan itu
sungguh, disini akupun menyerap ketenangan yang sama
meneruskan membaca, La Divina Comedia
*(di ambil dari lagu Pink Floyd, Careful with That Axe, Eugene)