Thursday, 2 February 2012

Resep #29 Kopi Psychedelic

Rating:★★★★★
Category:Other
Careful with That Axe, Agung!*




kampak itu menetak batubatu di kepala

ada satudua katakata terjebak dalam waktu

kita menghirup gema yang sama

terengah juga memaki sambil menghirup kopi

yang kau buatkan pahit saja

seperti hidup katamu, nyalakanlah

dan kaupun dengan ganja amat bergetah

memandang dunia begitu membosankan

aku bermimpi membuat rumah katamu

sebuah keluarga, mungkin

yang tidak terbuat dari batubatu



aku ingat malam itu

perempuanmu pergi

ia membaca tubuh lain, mungkin cuaca

dalam malam waktu berhenti

kita seperti tidak sempat bertemu pagi

mimpi berikan saja pada pendusta

Kafka, Kundera, dan Bumi Manusia, mungkin lebih

semesta kita cuma sekamar studio

sempat pula kita berutang

pada warung yang susah payah

menjual makna statiska dan hitung dagang

lupakan saja, kita mungkin tetap miskin

kau, bahagiakah



seperti ketika waktu kita tangkap

kau suka sekali bermain kampak

memotong logika yang kadung mapan

dunia lebih indah mungkin tanpa kehadiran tuhan

itukah abadimu

cinta yang tetap menjadi luka

dalam tubuhmu ada matahari

yang terus senja dan keletihan

berwarna ungu psychedelic di arah Barat

ada rahasia disana

sebuah sumber, di langit yang tidak berbatas

dan kampakmu sekali lagi menebas

satudua logika pecah

untukmu, hanya motif tersisa



mungkin ini percakapan terakhir kita

mungkin aku tidak merasa kehilangan

mungkin kau juga tidak pernah mengingatku

mungkin aku abai pada setiap batukmu

mungkin kau memang menginginkan waktu meringkusmu

mungkin sahabatmu cuma malam

ketika kampak yang kau gunakan dapat jelas terlihat

bening, dingin, dan cukup mahir mengiris prasangka

dari keyakinan tentang Us and Them, dan Neraka

mungkin aku hanya ingin menyeka sedikit debu

dari setiap sisa pertemuan kita

mungkin itu dapat menjadi kebaikan

setidaknya, aku berusaha mendapatkan gema

dari taksu yang kau punya



waktu yang kita tangkap telah lepas

aku tidak bisa menahannya lebih lama, kau juga

mungkin inilah salah satu hari yang kau tunggu

di antara harihari di Gunung Elba

kemenangan atas rasa takut

menjadi unggun perdebatan

di setiap sisigelap bulan

ada manusia cuma bicara kemanusiaan

agama, letakkan dalam lembar logika

jadi peta yang paling hening

'rest in philosophy' aku bersepakat dengan itu

sungguh, disini akupun menyerap ketenangan yang sama

meneruskan membaca, La Divina Comedia

*(di ambil dari lagu Pink Floyd, Careful with That Axe, Eugene)