Thursday, 14 April 2011

Pangkal

Doctrines must take their beginning from

that of the matters of which they treat

Vico, The New Science

 

Apakah awal atau permulaan itu? Apa yang harus dilakukan untuk memulai? Adakah hal khusus tentang awal sebagai suatu kegiatan atau sebagai momentum atau sebagai sebuah rencana. Apakah orang memulai ketika ia merasa senang. Adakah satu sikap atau pikiran yang diperlukan untuk memulai?

 

Secara historis apakah ada saat yang paling tepat untuk memulai sebuah pekerjaan?

Dalam karya sastra, seberapa pentingkah awal? Apakah pertanyaan tentang awal ini bernilai dan layak untuk dipertanyakan? Dan jika demikian, bisakah pertanyaan tersebut dijawab secara konkret, dimengerti, dan informatif?

 

Buku ini berbicara tentang awal, sebuah pangkal. Begitu pertanyaan tersebut ditanyakan maka proses selanjutnya adalah  melonggarkan batas-batas, merasakan kenyamanan, lepas dari kekhawatiran. Sebaliknya,  hampir mustahil untuk merumuskan pertanyaan  yang kompleks, maka buku ini  berkonsentrasi pada pertanyaan tentang awal,  baik sebagai  sebuah  kata maupun sebagai sesuatu yang dipikirkan di kepala orang-orang. Dua pertanyaan ini seringkali datang bersamaan dan saling terhubung. Terlebih jika 'bahasa' digunakan, maksudnya ada kosa kata tertentu yang dipekerjakan-seperti permulaan dan memulai,  asal-usul dan keaslian, pelantikan, revolusi, kewenangan, titik keberangkatan, dan seterusnya.

 

Saat permulaan dijelaskan ataupun ditunjuk kehadirannya. Demikian pula, ketika seseorang memulai menulis, ada sekumpulan  keadaan yang mencirikan sebuah tahapan inisiasi.  Dalam bahasa, menulis atau berpikir tentang awal mula terhubung dengan menulis atau berpikir sebuah permulaan. Bicara permulaan adalah konsekuensi dari, baik aktivitas kreatif maupun kritik. Dan untuk memulainya, jika seseorang menggunakan bahasa pada disiplin ilmu tertentu,  harus dapat dibedakan secara ortodoks antara menulis kritis dengan menulis kreatif. Keduanya perlu diurai terlebih dahulu.

 

Awal tidak hanya jenis tindakan, tetapi juga merupakan kerangka pikir. Sebuah aktivitas, sikap, kesadaran. Hal ini sangat pragmatis, seperti halnya ketika kita membaca teks yang sulit dan bertanya-tanya bagian mana yang ingin dipahami atau dimana penulis memulai dan mengapa. Dan ini--secara teoritik-- kita bertanya apakah ada kerangka epistemologis yang diterapkan atau proses unik yang menyertainya. Untuk beberapa penulis memulai menulis adalah sebuah embarkasi, memutuskan untuk berangkat melalui sesuatu yang didesain untuk menjadi titik keberangkatan. Walaupun ini seringkali  menekan, menimbulkan stres, namun awal selalu menjadi langkah pertama dari (kecuali untuk beberapa kasus) sesuatu yang muncul kemudian. Jadi, sebuah awal memainkan peran--nyaris--sepenuhnya harus jelas dipahami. Tentu saja ada beberapa hal yang secara formal penting; pertengahan dan akhir, kesinambungan, dan kebangunan.  Dan yang paling rumit adalah logika di semua hal tersebut. Inilah awal.

 

Jika kita mengasumsikan kehadiran awal disana-sini: pada seniman,  kritikus reflektif, filsuf, politikus, sejarawan, dan psikoanalitik bahkan penyidik, sebuah studi awal dapat dengan mudah   menjadi sebuah katalog kasus tak terbatas. Tugas saya dalam buku ini adalah secara  tepat menghindari kompilasi seperti katalog (bahkan sementara menyadari kemungkinan-nya) dan untuk mengajukan alternatif  pertanyaan mengenai  awal yang menarik, cukup rinci, praktis, dan teoritis.  Saya tidak hanya mencoba untuk menunjukkan seperti apa bahasa yang digunakan dan menunjukkan pemikiran  macam apa yang ikut ambil bagian ketika seseorang menulis tentang awal. Saya juga berharap dapat menunjukkan bagaimana sebuah bentuk seperti novel dan bagaimana konsep semacam teks dibentuk dan dihadirkan ke dunia. Lebih jauh, perubahan-perubahan yang terjadi dari satu periode budaya ke generasi berikutnya dapat dipelajari sebagai pergeseran dalam gagasan tentang apa itu awal atau bagaimana seharusnya. Ketika seseorang mempraktekkan kritik hari ini, misalnya dimulai dengan kesadaran mendalam tentang cara memulai menuliskan sebuah kritik, lewat perangkat operasionalnya; kita sekarang cenderung berpikir bahwa kehidupan seorang penulis memiliki hak istimewa yang mutlak untuk dipahami, dalam rangka memahami karyanya. Mengapa hal ini terjadi, dan apa yang harus  kita mulai sekarang ketika kita mempelajari karya seseorang? Apa persyaratan penting dan aspek utama dari pengetahuan kritik dewasa ini.

 

Setiap pekerjaan yang berusaha menghadapi pertanyaan-pertanyaan berisiko seperti ini, dipersukar oleh bagaimana mengawalinya dan bagaimana dengan kontinuitasnya, pada pilihan subjek dan kosa kata. Potensi kesukaran dengan buku tertentu adalah sesuatu yang saya tidak dapat remehkan. Istilah kritis bagi saya (transitif dan intransitif, permulaan, otoritas, niat, metode, awal-yang dibedakan-dari asal-teks, keaslian, dan struktur) dibangun di atas hubungan ide sebagai berikut; beralas pada bukti yang cukup dan menempatkannya di tempat yang cukup luas untuk ditinjau dari berbagai macam kepentingan.

 

Buku ini terdiri dari  enam bab atau episode, semuanya secara internal saling memiliki sebuah koherensi, terhubung dan bergantung dengan 'awal'.Masing-masing bab mencakup pola historis (contohnya, perkembangan novel) dan setiap bab tidak menyimpang jauh dari subyek inti buku yaitu  awal. Meskipun anehnya saya menemukan bahwa mungkin dalam satu bab  dengan bab lainnya memiliki paradok. Namun secara keseluruhan, bab satu dengan bab lainnya bertugas menjelaskan tentang awal, walaupun tidak dengan cara yang linear.  Keputusan saya untuk mengutip Vico pada epigraf dan memasukkannya pada kesimpulan membuat saya (dengan metafora lingkaran), berani menunjuk bahwa awal adalah yang pertama dan penting namun tidak selalu nyata. Dan awal adalah aktivitas yang selalu berimplikasi untuk diulang dan  datang kembali, dibandingkan berjalan linear, menjauh dari awal--menuju sebuah tujuan. Dan awal dan mengawali kembali adalah sejarah, dimana titik asal adalah sesuatu yang abadi. Dan mengawali bukanlah sekadar mencipta, ia  memiliki cara sendiri, karena mengawali memiliki niat. Singkatnya, awal adalah membuat dan memproduksi perbedaan. Disini yang dimaksudkan dengan pembentukkan subj ek perbedaan adalah hasil kombinasi dari sesuatu yang sudah akrab sebelumnya dan melahirkan kebaruan dalam kerja bahasa.

 

Setiap bab dalam buku ini dibangun dengan saling-memengaruhi antara yang baru dan yang sudah tersedia (ex nihilo nihil fit), karena tanpa ini sebuah awal tidak dapat benar-benar ada atau terjadi. Tema besar yang ada dalam buku ini adalah:  komunitas bahasa dan pembentukkan sejarah dari sebuah 'permulaan', tanpa mengesampingkan awal lainnya. Untuk mengatakan ini pada awalan buku, semoga selanjutnya  hal ini dapat membangun sesuatu yang berbeda dibandingkan keamanan konservatif bahasa tanpa sejarah dan sebaliknya (bukan sejarah yang linear-penterjemah). Dengan demikian sebuah awal adalah mengkonfirmasi, dibandingkan mencegah, menegaskan dan memeriksa bukti dari setidaknya beberapa temuan, dari sesuatu yang sudah dimulai.

 

 

 

Translasi oleh Widhy Sinau dari Bagian Pengantar:

 

Said, Edward W. 1975. Beginnings: intention and method. Basic Book Publisher.